Sabtu, 07 Juni 2014

The Princess Diaries 2 : Royal Engagement

Ini salah satu film yang udah gue tonton lainnya dan gue suka. Ya walaupun termasuknya telat banget karena film ini keluaran tahun 2004, tapi ngga ada salahnya kan share ke kalian? Filmnya seru gilak! So, here is it!

The Princess Diaries 2: Royal Engagement (2004) adalah sekuel dari film The Princess Diaries (2001) yang dibintangi oleh Anne Hathaway, Julie Andrews, dan Hector Elizondo dengan Garry Marshall tetap menjadi sutradaranya. Film ini menceritakan kehidupan Putri Mia Thermopolis yang baru lulus dan kembali ke negaranya, Genovia.

Putri Mia kembali ke negara asalnya untuk menjadi ratu namun terhalang oleh parlemen yang mengharuskan seorang wanita menikah untuk bisa menjadi ratu padahal neneknya, Ratu Clarisse Renaldi, sudah memerintah tanpa suami cukup lama. Hal ini juga dimanfaatkan Viscount Mabrey untuk menjadikan keponakannya, Nicholas Devereaux, raja, yaitu dengan cara menikahkannya dengan Mia.

Sementara itu, Mia dengan terpaksa setuju dengan cara perkawinan mendadak. Ia mendapatkan calon suami dari Inggris bernama Andrew Jacoby. Dalam masa tunangan, banyak kejadian yang membuat Mia juga jatuh hati pada Nicholas. Nicholas yang sebenarnya hanya sebagai alat dari pamannya kehilangan kepercayaan Mia setelah mereka dijebak berduaan membuat orang berpikiran Mia ingin bersama Nicholas. Walau begitu, perkawinan tetap dilangsungkan namun dibatalkan dan Mia mengubah hukum Genovia agar calon ratu tidak perlu menikah dan otomatis menjadi ratu.

Buat kalian yang suka cerita romance, wajib banget nonton film ini. Ini seru! Ngga akan nyesel deh ahaha .-. Gue suka setiap bagian putri Mia sama Nicholas sih ya, menurut gue mereka cocok gitu. Lucu lagi kalo putri Mia-nya lagi marah gitu karena Nicholas rese wkwk.

Nih nama-nama pemainnya:

Anne Hathaway as Mia Thermopolis
Julie Andrews as Clarisse Renaldi
Heather Matarazzo as Lilly Moscovitz
Hector Elizondo as Joe
John Rhys-Davies as Viscount Mabrey
Chris Pine as Nicholas Devereaux
Callum Blue as Andrew Jacoby
Raven-Symoné as Asana

 







Selasa, 03 Juni 2014

Justin is a racist?



Maksudnya niggur itu nigga cuman kayak di plesetin gitu lah. WAJAR KAN ANAK UMUR LIMA BELAS TAHUN NGOMONG KAYAK GITU? Gini deh, buat lo lo pada yang udah pada gede, gue tanya, lelucon paling parah lo yang kayak gimana sih? Pernah kan pasti lo bawa-bawa ras atau suku atau kulit atau ya blablabla itu lah. Masalah ngga?

Nih, asistennya Justin, Kenny Hamilton, dia nigga, dan dia ngebela Justin.


Ini foto-foto Justin sama temen-temennya. Bahkan itu belom semua!


Dan dari SEMUA berita jelek tentang Justin, kali ini dia angkat bicara, ngebela diri. Wajar sih ya, mungkin karena dia ngerasa ngga enak sama temen-temennya. He's a real man.


Kalo ini salah satu pendapat dari orang di tumblr. Dan gue 100% setuju sama orang ini. Dia patut dibanggakan, haha.


Sekian dari gue. Di post berikutnya, kalian bakal liat hal-hal random plus ngga penting lainnya. See you! {}

Selasa, 3 Juni 2014. Gue, yang bisa lo sebut Etha, untuk pertama kalinya membela Justin di media sosial sepanjang ini karena gue bener-bener ngerasa muak sama sifat orang-orang alay diluar sana yang selalu pengen ngeliat Justin jatuh. SAYANGNYA, kalian ngga pernah bener-bener 100% berhasil buat bikin dia jatuh. HAHA.

Bye.



Crooked Arrows

Crooked Arrows itu film yang baru siang tadi gue tonton dan malam ini, iseng-iseng, gue tertarik buat ngasih infonya ke kalian. Ya, oke, anggep 'kalian' itu emang ada.

Crooked Arrows, film yang rilis di tanggal 18 Mei 2012, dan disutradarai oleh Steven Rash. Film ini menceritakan seorang pelatih di SMA bernama Joe Logan (Brandon Routh). Dia bertugas menjadi pelatih tim lacrosse untuk mengikuti kompetisi dengan para pemain terbaik dari Sekolah elit. Dengan kepercayaan akan potensi mereka sendiri, sang pelatih dan tim asuhannya berjuang untuk bersaing dengan lawannya.

Film ini sukses bikin gue teriak-teriak histeris karena ya, selain pemainnya yang lumayan ganteng -kayak Joe sama Toby-, juga karena kekompakkan tim lacrosse ini. Mulai dari Dennis Ambriz yang memotivasi mereka, terus ngasih masing-masing anak kalung sebagai tanda dari semangat mereka masing-masing, Joe yang bener-bener ngelatih mereka, sampai Nadie Logan yang gue kurang paham juga sih perannya jadi apa tapi yang pasti dia ikut ngelatih tim lacrosse itu. Nadie Logan cantik banget, enak dipandang, walaupun di film itu, salah satu kakinya di gip.

Intinya sih film ini layak di tonton buat kalian-kalian yang suka nonton film. Ngga ada adegan kissing blablabla kok, ini bener-bener fokus tentang tim lacrosse yang berusaha keras buat bisa menang dari para pemain di sekolah elit. 

Nih gue kasih beberapa pemainnya, sekaligus foto. Toby Gifford, satu-satunya kulit putih di tim itu, mayan ganteng juga;;)

Brandon Routh as Joe Logan
Gil Brimingham as Ben Logan (Joe's Father)
Chelsea Ricketts as Nadie Logan (Joe's Sister)
Crystall Allen as Julie Gifford (Toby's Mother)
Dennis Ambriz as Crooked Arrow
Michael Hudson as Reed
Jack Vandervelde as Toby Gifford
Matthew Eriksen as Lacrosse Player (Marston Hall and Locke)
Tyler Hill as Jimmy - Silverfoot

Aaron Printup as Maug


 










Minggu, 01 Juni 2014

Bones

Akhir-akhir ini, untuk ngilangin rasa bosen karena udah lama ngga sekolah, gue jadi lebih sering nonton tv. Dan ketemu salah satu serial TV gitu. Bones. 

Serial Bones ini menceritakan tentang kasus-kasus criminal yang melibatkan tengkorak dan tulang manusia sebagai objeknya, atau bahkan pemeran utamanya. Tanpa adanya jasad manusia yang sudah tinggal tulang, sebagai ‘tokoh’ utamanya, maka si pemeran utama lainnya Dr. Temperance Brennan (Emily Deschanel) dan Agent FBI Seeley Booth (David Boreanaz) gak akan dipanggil untuk menyelesaikan kasus ini.
Dr. Brennan ini merupakan seorang Forensic Anthropologist di Institut Jeffersonian Washington D.C. Selain itu dia juga penulis novel best seller bertema criminal. Dengan keahliannya, dia bertugas sebagai profiler jasad manusia yang sudah tidak bisa diidentifikasi melainkan hanya dari tengkoraknya dan kerangka tulang lainnya. Jasad yang ditemukan biasanya selalu tidak terduga seperti di atas pohon, di dalam tembok, di tengah sungai di dalam peti, atau bahkan di dalam kulkas!
Menarik sekali bahwa dirinya dari kejauhan, hanya memandang tengkorak atau kerangka manusia dia dapat mendeskripsikan korbannya, walau masih secara umum seperti jenis kelamin, usia, ras, dsb. Proses selanjutnya kerangka manusia tersebut dibawa ke laboratorium Jeffersonian untuk dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui identitas korban dan meninggal dengan cara apa. Jika dibunuh, dengan cara apa, pakai senjata apa, semua dianalisa berdasarkan kerangka yang tersisa.
Pemeran utama lainnya, Seeley Booth, adalah seorang agen FBI, dan setiap mendapat kasus, selalu saja berhubungan dengan tengkorak atau jasad manusia yang tinggal kerangka. Oleh karena itu dirinya selalu membutuhkan Brennan, dan dirinya berperan sebagai FBI yang membawa surat penangkapan dan menangkap penjahatnya. :D
Dr. Brennan tidak sendirian bekerja di dalam lab canggihnya. Dia punya satu team yang merupakan ahli di bidangnya masing-masing. Dr. Camille 'Cam' Saroyan (Tamara Taylor) sebagai pimpinan Lab Jeffersonian, adalah seorang coroner, yang bertugas untukmelakukan pemeriksaan forensik. Asisten Dr. Brennan, yang jago banget urusan tulang dan karakternya agak nerdy, namanya Zack Addy (Eric Millegan). Masih muda, tapi pinter banget!. Ada lagi Jack Hodgins (T.J Thyne), ahli urusan serangga dan teman-temannya. Tugas dia adalah meneliti serangga atau makhluk hidup apa aja yang ada pada jasad, menaksir umur serangga tersebut sehingga waktu kematian bisa diprediksikan. Keren yak! He’s really good at insects, spores and minerals :D. Selain itu dia juga meneliti residu apa aja yang ada di jasad, untuk cari tahu seperti apa senjata pembunuhnya atau dimana korban dibunuh.
Dan yang gak kalah pentingnya, mencari tahu bagaimana wajah asli dari korban. Sudah dijelaskan, jasad yang ditemukan berupa tengkorak yang sudah tidak bisa diidentifikasi. Jadi Miss Angela Montenegro (Michaela Conlin) nan cantik dan modis ini ceritanya adalah jagonya computer graphis. Jago bikin sketsa dari tengkorak yang ada, jadi memprediksikan bagaimana wajah korban aslinya. Gilak, itu kan susah banget! Selain itu, dengan bantuan program di komputernya, dia melakukan sensor pada titik tertentu tiap tengkorak, lalu mengolahnya di computer,dan voila! Wajah asli sang korban pun terpampang dengan bentuk 3 dimensi. Berdasarkan analisa teman-temannya, dia juga bisa merekontruksi kejadian tentu saja dengan keahlian komputernya itu dengan tampilan tiga dimensi.
Walaupun bertema criminal, tapi film ini gak terkesan terlalu serius seperti CSI misalnya. Karakter Dr. Brennan di sini adalah seorang yang sangat brilian namun agak sosiophat, dia agak sulit untuk bersosialisai secara wajar dengan orang-orang sekitarnya. Maaf kalau definisinya gak pas. Brennan itu kaku, gak luwes, suka salah ngomong atau salah respon terhadap kejadian yang menimpa orang-orang. Satu-satunya keahlian dia adalah berurusan dengan orang mati. Ilmuwan yang sepertinya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, agak ekstrim memang. Tapi di Amerika sana sepertinya banyak yang begitu bukan? :D

Sedangkan rekannya, Seeley Booth, merupakan kebalikan dari Brennan. Orang yang luwes dalam bergaul, tahu bagaimana bersosialisasi dengan orang-orang. Penganut agama yang taat, serta sayang sekali dengan keluarga. That makes them so perfect! Yang menarik dari serial ini adalah chemistry antara Brennan dan Booth, yang walaupun mereka sangat berbeda, justru di situlah mereka saling melengkapi.
Gue suka nontonnya karena ceritanya tuh ngga ngebosenin, kadang bikin kaget, bikin penasaran, geregetan, apalagi kalo tiba-tiba iklan. Buat lo yang pake tv kabel, wajib banget deh nyalain channel FOX, tonton serial tv ini. Suka ngga tentu sih jadwalnya, tapi biasanya gue nonton kalo ngga siang, ya malem sekitar jam 8an gitu.

Jangan sampe ketinggalan! Nih gue kasih foto-foto pemainnya. Udah gede-gede sih, jadi kalo dibandingin sama Justin ya tetep gantengan Justin wkwk=)))

Emily Deschanel (Dr. Temperance 'Bones' Brennan)

David Boreanaz (Seeley Booth)

Michaela Conlin (Angela Montenegro)

T.J. Thyne (Jack Hodgins)

John Francis Daley (Dr. Lance Sweets)

Tamara Taylor (Dr. Camille 'Cam' Saroyan)

Introduction

Awalnya gue masih agak ragu buat bikin ginian. Takut ngga ada yang baca, akhirnya gue kayak orang gila, nge-post segala macem tapi akhirnya gue gue juga yang baca. Tapi karena gue udah punya wattpad  dan yaaaah, udah mulai lumayan sih ya yang baca cerita-cerita gue, jadi gue beraniin deh buat bikin blog kayak gini.
 Ya paling disini gue bakalan curcol ngga jelas atau nge-post sesuatu yang menurut lo bener-bener ngga penting dan ngga ada gunanya buat di liat. Itulah kenapa gue ragu bikin ginian.
 Gue lima belas tahun, mau masuk SMA nih ceritanya;) Nama? Ah kan ceritanya disini gue ngga ngumbar tentang hal-hal pribadi gue banget gitu. Jadi, cukup panggil gue Etha aja. Haha aneh emang, beda banget sama nama asli.
 Satu hal yang perlu lo tau. Gue BELIEBER. Ngga tau belieber itu apa? Cari sana di google, sehari juga ngga cukup buat buka semua website yang ngejelasin definisi tentang belieber. Intinya, dengan nama belieber ini, gue punya tugas buat jadi penyemangat seorang Justin Bieber. Buat always be his side kapanpun, dalam kondisi apapun. Karena belieber itu bagian dari hidup Justin, belieber itu orang yang bikin Justin bisa bangun dari keterpurukannya.
 Berarti, gue orang penting. Jadi jangan macem-macem sama gue, hahaha.
 Sama kayak anak-anak abege jaman sekarang, gue udah mulai kenal cinta-cintaan. Ya walaupun bukan cinta beneran. Mulai suka-sukaan, ngga bisa tidur gara-gara kepikiran dia –halah ini lebay banget-, senyum-senyum sendiri, de.el.el. Tapi kalo dipikir-pikir, gue nyesel karena udah ngerti suka-sukaan sama lawan jenis diumur segini. Ah udahlah, nanti jadi mellow lagi.
 Segini dulu aja kali ya? Kan cuma introduction doang. Ngga perlu lebar-lebar juga, percuma ngga ada yang baca. Haha. See you at the next post! {}